Pasar Domestik Harus Dikembangkan

Presiden SBY saat menerima anugerah dari Hipmi pada acara silaturahmi 40 Tahun Hipmi di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (31/8) malam. (foto: abror/presidensbyinfo)
Presiden SBY saat menerima anugerah dari Hipmi pada acara silaturahmi 40 Tahun Hipmi di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (31/8) malam. (foto: abror/presidensbyinfo)
Jakarta: Ekspor Indonesia mengalami perlambatan akibat dampak resesi ekonomi global. Namun pertumbuhan ekonomi kita kuartal kedua 6,4 persen karena tertolong meningkatnya investasi. Konsumsi rumah tangga juga kuat. Agar pertumbuhan tetap di atas 6 persen, sektor riil dan pasar domestik juga harus berkembang.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan hal ini dalam sambutan acara silatuhrahmi Keluarga Besar Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (31/8) malam.

Posisi yang telah diraih dalam kuartal kedua itu, ujar SBY, harus dijaga. Momentum pertumbuhan terus dipertahankan. "Kita usahakan tahun 2013 dan 2014 ekonomi kita masih tumbuh di atas 6 persen. Mari kita jaga sektor riil dan moneter kita," SBY menambahkan.

"Mari kita perkuat pasar domestik sehingga meskipun kita menghadapi hambatan di bidang ekspor tetapi kalau ekonomi domestik, pasar domestik, tetap kuat insya Allah kita bisa bertahan," Kepala Negara menjelaskan.

Disamping itu Presiden tetap mengingatkan untuk terus bekerja keras agar lapangan pekerjaan tetap tersedia, inflasi bisa dikelola, kemiskinan turun, tersedianya komoditas pangan dan energi dengan harga terjangkau.

Tidak lupa SBY mengingatkan untuk menyukseskan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di seluruh tanah air. Sejak MP3EI diluncurkan, BUMN telah berpartisipasi dalam 135 proyek dengan nilai Rp 490 triliun. "MP3EI merupakan peluang bagi kita, pembangunan infrastuktur, transportasi, pangan, energi, termasuk usaha mikro dan menengah," kata SBY.

Presiden senang BUMN serius untuk berinvestasi, namun Presiden juga mengundang pihak swasta untuk turut serta. "Kalau bisa bukan hanya usaha besar tetapi juga usaha mikro dan menengah," SBY mengingatkan.

Pada kesempatan ini Presiden mengapresiasi upaya Hipmi mempersiapkan pengusaha pemula sebagai simbol keadilan. Presiden SBY meminta para menteri dan kepala daerah memperhatikan pengusaha pemula itu. "Berikan peluang, ajak para pengusaha pemula," ujar Kepala Negara.

Kepada Hipmi Presiden berpesan untuk menjaga tekad dan idealisme. "Jangan luntur karena anda memiliki peluang yang besar," Presiden menandaskan.
PALING TERBARU